JUMP!Diversity of Idea and Design Process
|
Ayu, Andika, Dely, dan Dea pemateri AUB3 #6 |
Architects Under Big 3 edisi ke-6 menampilkan konsep presentasi yang berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Malam ini empat arsitek muda berbagi cerita mengenai keikutsertaan mereka dalam sayembara rumah sudut yang diselenggarakan oleh majalah Housing Estate. Mereka adalah Ayu Tri Prestasia ( pemenang 4 kategori mahasiswa), Nidia Safiana (Pemenang 3 kategori Profesional), serta Dely Hamzah dan Andika Priya Utama (10 besar finalis kategori profesional).
Mendung menggantung di langit tak mengurangi semangat audience untuk menyaksikan presentasi dari para pemateri yang keempatnya saat ini bergabung di Bensley Design Studio Bali. Sekitar 70 orang pendengar, termasuk beberapa mahasiswa asing dari International programme in architecture (tropical living) Universitas Udayana Bali tampak hadir dengan antusias.
|
Salah satu audiens-mahasiswa dari International programme in architecture (tropical living) Universitas Udayana Bali yang bertanya dalam forum |
Di awali oleh tim finalis sayembara rumah sudut ini, Andika Priya Utama, pria yang lulus dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2006 bergabung bersama Dely hamzah yang pada tahun 2005 menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Rumah respirasi, begitu mereka menyebut keseluruhan konsep desain rumah sudut itu. Mengangkat isu sosial, dimana berusaha mengangkat kegiatan ‘kumpul-kumpul’ masyarakat saat ini, seperti arisan, hangout, dan sebagainya dengan membentuk ruang-ruang komunal, sehingga konsep ‘rumah guyub’ pun dipilih untuk memperkuat desain rumah ini. Dalam kegiatan mendesain, ada dua hal yang ditempuh, yaitu intuisi dan rasional, dimana intuisi adalah hal yang mendasari proses desain , dan kemudian diselesaikan secara rasional.
|
Audiens Architects Under Big 3 #6 |
Presentasi kedua disampaikan oleh Ayu Tri Prestasia, gadis kelahiran Tegal, 14 April 1988 ini mengikuti sayembara yang sama pada saat ia masih menjalani studi aritektur strata 1 nya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan hasilnya, Ayu dan rekannya menjadi pemenang ke 4 dalam sayembara ini untuk kategori mahasiswa. Konsep desain yang ia beri judul warm house atau rumah ramah ini, dimulai dari pembentukan konsep desain yang berdasarkan teori yang membantu untuk menelaah lebih lanjut konsep green yang menjadi konsep utama dalam sayembara ini. Menciptakan ruang komunal dalam sebuah rumah tinggal juga menjadi salah satu konsep dari desain tim ini. Perletakan innercourt pada desain rumah ini dimaksudkan selain untuk memenuhi kebutuhan akan konsep komunal yang berusaha diciptakan memalui desainya, keberadaannya juga menjadi memperkuat konsep rumah ini, view, sirkulasi dan pencahayaan. Dalam proses mendesainnya, Ayu dan rekan mencoba untuk mengurai sebuah konsep green sehingga tidak diaplikasikan dalam desainnya secara mentah.
|
Audiens Architects Under Big 3 #6 |
Presentasi diakhiri oleh Nidia Safiana, gadis yang akrab dipanggil Dea ini adalah pemenang ketiga dari sayembara rumah sudut. Dea yang lulus dari Universitas Parahyangan Bandung pada tahun 2009 ini mempresentasikan konsep desainnya yang diawalin dengan pertanyaan “dapatkah mewujudkan maximal green = maximal space = maximal investment?” dengan mengutip pernyataan dari beberapa arsitek, tentang bagaimana pengembalian ruang hijau, mewujudkan taman sebagai ruang hiaju yang tersentuh, Dea dan rekan yang tergabung menjadi satu tim dalam mengikuti sayembara ini, mewujudkannya dengan beriusaha meminimalkan batas dan beda antara ruang dalam dan ruang luar. Pola catur dengan mengkombinasikan fungsii ruang dalam dan fungsi tanaman dipilihnya, untuk memunculkan taman-taman pengganti ruang hijau yang ‘hilang’ dan taman sebagai ruang sirkulasi pun menjadi sebuah realisasi sebagai taman yang touchable. Berdasarkan rangkaian konsep yang disampaikannya melalui desain rumah sudut ini, Dea dengan sangat yakin, maximal green = maximal space = maximal investment akan sangat mungkin untuk diwujudkan.
|
Salah satu audiens yang bertanya dalam forum |
Jump! Diversity of Idea and Design Process, yang menjadi tagline presentasi keempat arsitek muda ini menjadi garis merah dari ketiga presentasi yang disajikan malam itu. Salah satu hal yang ingin disampaikan adalah bahwa ada banyak cara, proses, pola pikir, dan metode-metode yang bisa ditempuh untuk dapat menghasilkan sebuh karya arsitektur. Tujuan mengikuti sayembara tidak hanya untuk menang, untuk sebuah hadiah, tapi juga kepuasan untuk dapat menyampaikan sebuah konsep dan pemikiran-pemikiran yang diharapkan dapat menginspirasi, dan seperti yang disampaikan oleh Andika, kepuasan dalam kebebasan bereksplorasi dalam desain.
No comments:
Post a Comment