“ASAP” (As
Architect as soon as possible)
Arsitek
muda di Indonesia dapat diperhitungkan perannya saat ini. Tidak sedikit arsitek
muda lahir, dan menuangkan ide-ide besar mereka pada setiap karyanya. Hal itu
dibuktikan dengan banyaknya komunitas-komunitas arsitek muda Bali dalam
menggelar pameran karya arsitektur yang rutin diadakan, hingga antusiasme dalam keikutsertaan
sayembara arsitektur.
Ditengah
perkembangan era ekonomi global, peran arsitek muda dituntut untuk terus
meningkatkan kemampuannya sehingga memiliki daya saing serta nilai jual yang
lebih. Tidak sedikit arsitek-arsitek muda yang baru memulai karirnya belum
memiliki legal formal profesi, dalam hal ini profesi sebagai arsitek, yang
dapat diakui setelah terdaftar pada keanggotan pada asosiasi resmi, dalam hal
ini IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). Dalam perjalanan karir “sebelum menjadi arsitek” banyak cerita yang mengiringi, entah itu
kegagalan, maupun kesuksesan dalam menciptakan suatu produk Arsitektur.
Pada
kali ini, kami akan membahas tentang “ASAP” (As Architect as soon as possible). Judul yang
menceritakan tentang perjalanan kami “sebelum
menjadi arsitek” yang telah merasakan kegagalan maupun kesuksesan dalam
berkarya pada bidang ini. Menjadi seorang arsitek banyak aspek yang perlu
diperhatikan, tidak hanya pandai dalam
menuangkan ide dalam secarik kertas, namun bagaimana ide itu dapat disampaikan
dengan baik kepada klien. Seorang arsitek juga dituntut untuk dapat
bernegosiasi denga baik, memiliki kemampuan
dalam manajemen proyek yang memadai dan harus mengerti esensi karya yang ia buat. Tidak
hanya itu, seringkali arsitek yang baru memulai karirnya kebingungan dalam
penarifan biaya desain yang sesuai dengan ruang lingkup proyek yang dikerjakan.
Beberapa hal tersebut akan kami bahas untuk mengetahui strategi-strategi yang
kami lakukan, dan kegagalan-kegagalan yang telah kami benahi, sehingga hal-hal
tersebut dapat menjadi pematangan diri ketika menjadi arsitek yang sah secara
legal formal.
Tentang Ryan :
Ryan B. Saputra lahir di Singaraja, 3 Maret 1994, yang lulus pada jurusan arsitektur di Universitas Udayana. Ia mengawali karirnya di perusahaan konsultan asing yaitu PT. Koplan Consulting sebagai junior arsitek, perusahaan dengan proyek “small scale” namun memberikan banyak pengalaman berharga kepadanya, baik pengalaman mendesain, bahasa, negosiasi, maupun manajemen proyek. Di pertengahan tahun 2016 ,ia membuka konsultan dengan branding nama “Ryan and Partners”, yang memberikan layanan jasa arsitektur, interior, branding, 3D visualization serta Architecture photography. Beberapa proyek yang pernah dikerjakan diantaranya Deus Ex Machina Uluwatu, proyek luxury Villa di Thailand, Lely & co, dan beberapa proyek lainnya.
Pasek Anggadi
Kumara lahir pada tanggal 12 April 1994 di Denpasar, Bali. Menyelesaikan
studinya tahun 2017 di Jurusan Arsitektur Universitas Udayana. Pasek memulai
karirnya di bidang arsitektur sebagai freelancer
arsitek dan 3d artist. Saat ini
bekerja sebagai junior arsitek di El Colectivo, salah satu konsultan arsitektur
di canggu. Pengalaman pasek memberikan banyak pengaruh terhadap cara berpikir
dan mengonsep desain arsitektur.
These talk will be held on:
Friday - August 3rd 2018
Danes Art Veranda
Jl. Hayam Wuruk No. 159, Denpsar
Bali-Indonesia
07.00 PM - Till Drop
FREE ENTRY, and NO REGISTRATION NEEDED!
Danes Art Veranda
Jl. Hayam Wuruk No. 159, Denpsar
Bali-Indonesia
07.00 PM - Till Drop
FREE ENTRY, and NO REGISTRATION NEEDED!
For more information follow us on Instagram @architectsunderbig3,
Address : Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk no. 159, Denpasar-Bali,
Facebook : Architects Under Big 3
Twitter : @underbig3
Email : ArchitectsUnderBig3@popodanes.comContact Person : +62-85-737-146-471 (Nia)
Address : Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk no. 159, Denpasar-Bali,
Facebook : Architects Under Big 3
Twitter : @underbig3
Email : ArchitectsUnderBig3@popodanes.comContact Person : +62-85-737-146-471 (Nia)
No comments:
Post a Comment