Architects
Under Big 3 #22 Dany Cahyono
“Hijau” saja
Tidak Cukup
Semakin
sering kita jumpai fenomena “hijau” di berbagai media, baik elektronik maupun
cetak. Hampir semua produk di setiap aspek kehidupan berlomba – lomba
memberikan label “hijau” pada produknya, termasuk diantaranya di bidang
arsitektur. Banyak arsitek melakukan terobosan dalam teknologi arsitektur.
Mereka berlomba – lomba menjadi yang ter-hijau dan mengklaim dirinya “hijau”.
Begitu maraknya hingga memunculkan titik jenuh akan istilah “go green”.
Di
ranah arsitektur sendiri, hal ini sebenarnya bukan masalah yang baru. “hijau”
yang merupakan terminologi dari sustainable architecture sudah
diperbincangkan sejak tahun 1980 di Brundtland Commisions. Kemudian diikuti
oleh kesepakatan bersama di Rio Summit di tahun 1992 bahwa sustainable
merupakan “Sebuah pengembangan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang dengan
tidak mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri.“ yang belakangan sering dikenal dengan istilah
“hijau”. Namun, tidak ada tolak ukur yang baku akan bagaimana menciptakan
sebuah bangunan yang memenuhi standar bangunan hijau.
Masyarakat
seolah terlalu diburu oleh isu global warming. Terlalu banyak energi yang akan
terbuang hanya untuk mencari cara agar bisa sepenuhnya tampil “hijau”. Bila
mengalihkan pemahaman ke konteks yang lebih luas lagi, arsitek dapat membagi
pola pikir kepada masyarakat. Ini merupakan usaha yang tidak sepele
apalagi jika sampai mampu membangun arsitektur yang mempu menjaga keterkaitan
sosial dengan lingkungan sekitarnya, Arsitektur yang mampu berbagi dengan
sekitarnya, sanggup mengembalikan jati diri manusia. Mengembalikan pola pikir
dan gaya hidup yang “hijau” seperti leluhur kita. Tidak menutup kemungkinan,
karena arsitek adalah seorang intelek yang dituntut paham dalam berbagai aspek,
salah satu agent of change.
Tentang
Dany Cahyono :
Dany
Cahyono, biasa disapa Dany, lahir di Surabaya, 24 tahun lalu. Ia menyelesaikan
studi arsitekturnya dari Universitas Udayana pada tahun 2009. Dany kerap
mengikuti sayembara arsitektur, antara lain: “Low Energy Tropical House” oleh
Seri Rumah Ide, “Sayembara Desain Rumah 2011” oleh Housing Estate. Sebelumnya
Dany juga pernah mengikuti “Sketch and Architectural Model Exhibition” yang
diadakan oleh Architects Under Big 3. Saat ini Dany bekerja di PT. Bamboo Pure
sebagai arsitek.
Tentang
Architects Under Big 3 :
Architects
Under Big 3 (AUB3) diselenggarakan pada hari Jumat pertama tiap bulan yang
dibawakan oleh arsitek muda usia dibawah 30 tahun. Dalam kegiatan ini arsitek
muda diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya arsitektur beserta
pemikiran mereka pada publik melalui presentasi non formal yang diteruskan
dengan diskusi santai. Bertempat di Danes Art Veranda, peserta diberi kebebasan
untuk memilih ruangnya sendiri -di halaman, dek, rooftop, galeri- dimanapun
tempat dimana mereka rasa paling nyaman untuk berbagi cerita dengan
pendengarnya. Melalui pendekatan ini, arsitek muda beserta ide dan karya
arsitekturnya berkesempatan untuk mendapatkan ruang berkomunikasi dengan
khalayak yang lebih luas, baik khalayak awam arsitektur maupun khalayak
arsitektur.
Nama Kegiatan : Architects Under Big 3
Edisi : 22
Jenis Kegiatan : Presentasi dan Diskusi
Pembicara : Dany Cahyono
Hari / Tanggal : Jumat, 3 Februari 2012
Waktu : 19.00 WITA – 21.00 WITA
Lokasi : Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk No. 159 Denpasar 80235,
Bali, Indonesia
Telepon : +62-361-242659
Fax : +62-361-242588
Contact Person : +62-852-370-23827
(Wira Putri), +62+817-542-4643 (Andesita Oki)
Facebook : Architects Under Big 3
Twitter : @underbig3
No comments:
Post a Comment