Wednesday, September 22, 2010

Post Event Release AUB3 #5 Yurina Rahmanisa




SIZE DOES MATTER
Keterkaitan antara arsitektur dan master planning

Setelah empat pemateri Architects Under Big 3 diisi oleh pemateri kaum adam, di edisi ke-5, seorang mojang geulis Bandung -Yurina Rahmanisa yang akrab dipanggil Endin berbagi pengalamannya dengan kurang lebih 50 orang pendengarnya.

Presentasinya diberi judul ”Size Does Matter” - mengenai keterkaitan antara arsitektur dan master planning. Di malam AUB3, Endin bercerita tentang pengalamannya sebagai arsitek turut serta dalam mengerjakan beberapa proyek pada skala yang berbeda.



Endin membagi fase arsitekturnya dalam 4 bagian. Fase pertama adalah Arsitektur – Master Planning – Urban Context – Konservasi. Dalam fase ini, Endin berbagi pengalamannya ketika bergabung dengan PSUD (Pusat Studi Urban Desain) pada tahun 2006. Disini Endin sempat ambil bagian dalam proyek master planning revitalisasi kota tua Jakarta yang memberinya bekal pengetahuan mengenai planning dan pengalaman riset. Kemudian di tahun 2007 Endin mendapatkan beasiswa untuk studi master di Universita Degli Studi di Torino, Italia. Disini Endin memperoleh pengetahuan mengenai revitalisasi dari sudat pandang lain -ekonomi. Kemudian fase Kedua adalah Arsitektur – Master Planning – High Rise Building. Fase ini adalah dimana ia bergabung dengan SMC Alsop Singapore. Sewaktu bekerja dengan Alsop, Endin belajar mengenai porsi arsitek dalam mendesain parcel kecil dalam kawasan yang sangat luas. Merasa cukup berada di negeri orang, selanjutnya pada pertengahan tahun 2009 Endin kembali ke Bali dan kembali pula bekerja untuk GM Architect dan merintis SSXL-Studio. Fase selanjutnya adalah Arsitektur – Master Planning – Landscape. Dalam fase ini Endin menceritakan desainnya untuk sebuah kompetisi tentang pemanfaatan lahan rusak akibat pertambangan di Pulau Bangka. Proyeknya diberinya nama Babel Eco Park. Fase terakhir -Fase Keempat yakni Arsitektur – Master Planning - Value Endin beserta kawannya mendesain suatu kawasan villa complex yang diberinya nama Lost Island Residence.



Ruang lingkup arsitektur pada konteks tertentu akan memerlukan sensitivitas yang spesifik bergantung pada skala nya. Pada skala master planning, peran seorang arsitek dapat sangat mempengaruhi proses dan hasil perancangan selanjutnya. Begitu juga sebalik nya, proses master planning akan ikut menentukan produk arsitektur pada tahap berikutnya. Dengan melalui berbagai proses pada skala yang berbeda, seorang arsitek akan terbantu untuk dapat melihat dari sudut pandang yang lebih luas.

Sebuah proyek dalam skala master planning atau urban design adalah proyek yang dalam proses desain dan pelaksanaannya membutuhkan peran serta dari banyak pihak dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini disebabkan oleh tingkat kompleksitas permasalahan yang ditemui. Hal positif yang bisa ditarik dari hal ini ialah dimana seorang arsitek dapat melihat sebuah isu dari berbagai sudut pandang, misalnya sosial, ekonomi, tata kota, master planning dan sebagainya, sehingga penyelesainnya yang berupa kolaborasi dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu pun akan menjadi lebih bermakna, lebih dari sekedar perubahan fisik yang biasanya tidak akan memiliki keberlangsungan yang panjang.

No comments:

Post a Comment