Perjalanan mengenal arsitektur dari
desa dan kampung pinggir sungai
Perjalanan ini menghantar Lintang Rembulan atau yang biasa dipanggil
Lintang pada rumah-rumah belajar beserta pembelajarnya yang begitu tekun
menghidupi arsitektur dari sisi kemanusiaan dan alam. Pengalaman ini berjalan
begitu padat sejak Maret 2013 mengiringi masa kelulusan Lintang dari bangku
kuliah di S1 Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret hingga saat ini.
Perjalanan dimulai dari penjelajahan Lintang akan 11 bangunan karya
Romo Mangunwijaya yang tersebar di 4 kota yaitu Yogya, Klaten, Salatiga dan
Magelang. Takdir' ini membuka pikiran Lintang perlahan-lahan, menjawab
kegelisahan Lintang akan arsitektur Indonesia hingga mengorbankan tugas akhir
Lintang untuk semata-mata menjadi kritik bagi pembelajaran arsitektur di
kampus.
Dilanjutkan hidup berkarya sebagai pesanggrah di Bumi Pemuda Rahayu,
Desa Banjarharjo, Imogiri, lalu bersama Arkom (Arsitek Komunitas) mendampingi
warga pinggir Sungai Winongo Yogya untuk menata ruang-ruang hidup berbasis
komunitas. Perjalanan itu akhirnya bersauh hingga Rumah Intaran di Desa
Bengkala.
Selalu yang Lintang yakini, tubuh kita akan mendekat pada sesuatu yang
kita pikirkan terus menerus, dan kegelisahan-kegelisahan itu perlahan bergerak
menuju terang. Rumah belajar kaya akan pengalaman dan realita. Pengalaman
berkarya secara manusiawi ini adalah pengalaman yang berharga, sangat berharga
yang ingin Lintang bagi didalam diskusi kali ini.
Tentang Lintang :
Lintang Rembulan atau yang biasa dipanggil Lintang, lahir pada 7
Agustus 1991 di Surakarta. Menyelesaikan studi arsitekturnya di Teknik
Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2013. Perjalanan Lintang
mengenal arsitektur 'bersama-sama' berawal
dengan bergabung sebagai pesanggrah dalam program residensi yang diadakan Rujak
Center for Urban Studies di Bumi Pemuda Rahayu, Dusun Munduk, Imogiri , lalu dilanjutkan membangun bersama Arkom (Arsitek Komunitas) dan
warga pinggir Sungai Gajahwong Yogya ,hingga akhirnya bersauh di Rumah
Intaran di Desa Bengkala, pembelajaran menghidupi arsitektur dari sisi
kemanusiaan dan alam dari rumah-rumah belajar ini membuat Lintang sampai pada
kesimpulan, membangun bersama-sama antar manusia juga manusia dengan alam
adalah hal yang sewajarnya kita lakukan. Bangsa Indonesia tumbuh dari
kebersamaan dan gotong royong serta dengan pengertian yang utuh bahwa manusia
harus hidup berdampingan dengan alam.
Tentang Architects
Under Big 3:
Architects Under Big 3 (AUB3) diselenggarakan pada Jumat pertama tiap
bulan yang dibawakan oleh arsitek muda berusia di bawah 30 tahun. Dalam
kegiatan ini, arsitek muda diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya
arsitektur beserta pemikiran mereka pada publik melalui presentasi non formal
yang diteruskan dengan diskusi santai. Bertempat di Danes Art Veranda, peserta
diberi kebebasan untuk memilih ruangnya sendiri - di halaman, dek, roof top,
galeri - dimanapun tempat dimana mereka rasa paling nyaman untuk berbagi cerita
dengan pendengarnya. Melalui pendekatan ini, arsitek muda beserta ide dan karya
arsitekturnya berkesempatan untuk mendapatkan ruang berkomunikasi dengan
khalayak yang lebih luas, baik khalayak awam arsitektur maupun khalayak
arsitektur.
Nama kegiatan : Architects Under
Big 3
Edisi : 50
Jenis kegiatan : Presentasi dan
Diskusi
Pembicara : Lintang Rembulan
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Juni
2014
Waktu : 19.00 - 21.00 WITA
Lokasi : Danes Art Veranda,
Jl. Hayam Wuruk no. 159 Denpasar 80235 Bali, Indonesia
Telepon : +62-361-242659
Fax : +62-361-242588
Contact Person :
+62-81-999-4014-12 (Tita)
Issuu : Architects Under
Big 3
Facebook : Architects Under
Big 3
Twitter: @underbig3
No comments:
Post a Comment