Putri Wiwoho, Presenter AUB3 #39 |
Untuk AUB3 bulan ini
waktunya kami mundurkan satu minggu, dikarenakan galeri kami digunakan acara
rutin tahunan Architecture For Kids,
yang kami hadirkan di edisi ini adalah Putri Wiwoho tim interior dari PT.Bamboo
Pure. Dari yang kita tahu, PT.Bamboo Pure ini menangani keseluruhan proyeknya
dengan bambu, maka itu kami cukup tertarik dengan interior yang mereka kerjakan
dalam proyeknya. Keunikan sebuah bambu menjadi interior ternyata diakui sangat
amat menantang dan menyenangkan menurut Putri sebagai art director di tim
interior PT.Bamboo Pure.
Dari awal
terbentuknya sebuah ide, ternyata bekerja dengan material bambu itu sangat amat
flexibel. Ada kalanya material yang ada sangat amat membantu ada kalanya juga material tersebut tidak datang sesuai yang diharapkan, maka penyesuaian desain
pun diperlukan. Putri bercerita dari awal dia membuat ide, berawal dari sketsa
beberapa ide hingga pembentukan mal di lapangan yang dia tuangkan dari sketsa
langsung. Papar Putri, biasanya dari beberapa sketsa ide, sketsa pertama lah
yang akhirnya terlaksana.
Ternyata dalam
prosesnya mendesain interior dari bambu berbeda dengan mendesain interior pada
umumnya, proses digital akan memakan waktu lebih lama dan kurang dapat
memberikan ukuran pasti, sketsa tangan lah yang dapat lebih mudah di laksanakan
dalam proses. Pada saat dilapangan hal unik lainnya adalah saat membuat mal.
Elora Hardy yaitu anak dari John Hardy pemilik PT.Bamboo Pure yang turun
langsung dalam setiap proyeknya selalu menginginkan desain-desain yang dinamis
sehingga ukuran yang akan didapat harus disimulasikan langsung oleh manusia,
lalu akan didapatkan ukuran pasti dari acuan manusia bergerak. Hampir semua
pelaksanaan lapangan interior di proyek PT.Bamboo Pure dilakukan seperti itu.
Pada malam itu yang dihadiri juga dari rekan-rekan PT.Bamboo Pure yang lain, Putri
banyak mempresentasikan proyek terbaru mereka yaitu Sharma Spring. Dalam proyek terbarunya Putri bercerita kombinasi
material bambu dengan material lain. Seperti di daerah basah seperti bathroom menggunakan tembaga untuk
dinding dan lantainya. Dalam hal ini desain tembaga diberi ukiran khusus,
mereka bekerja sama dengan tukang pandei setempat khusus untuk mendesain ukiran
dan membentuk pola di lapangan.
Dari beberapa
proyeknya, Putri menceritakan tentang desain yang didapat banyak yang masih
dalam tahap design development,
dimana beberapa desain proyek masih dalam trial
and eror dan penyempurnaan akan dilanjutkan dalam proyek selanjutnya.
Kebetulan dalam proyek terbarunya Sharma
Spring ini sang owner membebaskan team desain dalam mengeksplorasi bentuk
dan desain. Terbukti dari yang mereka presentasikan interior yang unik seperti
kompor yang berbahan alas dari batu, dan beberapa daybed unik.
Para Penanya (ki-ka) : Eva, Lia |
Sesi tanya jawabpun
dimulai, terlihat audience yang
sangat puas sekaligus penasaran dengan desain-desain PT.Bamboo Pure ini.
Pertanyaan pertama datang dari Lia, Lia bertanya tentang desain yang paling
berkesan dari semua proyek yang pernah Putri kerjakan. Menurut Putri, saat dia
mendesain kompor beralas batu itulah yang sangat sulit dan penuh tantangan,
diakui Putri dia harus membongkar desain utama kompor set yang sudah ada dan khawatir
akan masalah safety karena seperangkat kompor yang sudah dibuat sedemikian baik
harus dia bongkar dan sesuaikan dengan desain yang dia buat. Tapi Putri juga
menjelaskan bahwa desain ini masuk ke dalam design
development. Lia pun menanyakan bagaimana dengan sifat bambu dan jenis
bambu apa saja yang digunakan, menurut Putri sifat bambu itu flexible,natural,dan mudah dibentuk, banyak jenis bambu yang digunakan untuk
interior beberapa seperti bambu petung (bambu berukuran besar) yang bisa
dijadikan split halus, split natural, bone warna hitam dan natural lalu bambu
tali, bambu lidi yang dapat dijadikan bahan dasar lantai,bambu duri sebagai
bahan railing. Semua bambu berasal dari lokal yaitu dari daerah Bangli.
Pertanyaan kedua
datang dari Rutvi, yang bertanya "How
do you feel to work on site?" satu jawaban pasti dari Putri yaitu complicated, penuh tantangan, apabila
desainnya berhasil dia senang apabila tidak dia akan terus memperbaikinya untuk
jauh lebih baik. Putri juga memaparkan butuh waktu 6 bulan untuk memahami, beradaptasi
mempelajari serta menganalisis bambu dari awal dia masuk PT.Bamboo Pure.
Pertanyaan
selanjutnya datang dari Eva, menanyakan tentang sebelum pengaplikasian bambu
tersebut apakah ada finishing tertentu terhadap lembab dan durabilitynya. Dijelaskannya PT.Bamboo Pure memiliki tim khusus penilitian
untuk treatment bambu tersebut, terutama untuk masalah yang sering dihadapi
yaitu jamur pada bambu dengan menggunakan anti jamur yang sejauh ini masih aman
digunakan.
Pertanyaan terakhir
datang dari Sista, tentang PT.bamboo Pure itu mencakup dalam pekerjaan apa saja
dia pernah melihat maket dari proyek PT.Bamboo Pure itu berada di lahan datar
akan tetapi yang dia lihat kenyataanya proyeknya selalu di lahan berkontur dan
pada saat proses apakah desain tersebut akan terpaku pada satu ideologi. Putri
menjelaskan, PT.Bamboo Pure memiliki tim-tim dari arsitek, interior, desain grafis, landscape, penilitian,
hingga purchasing. Untuk masalah
maket, mereka selalu menyesuaikan dengan kondisi site setiap proyeknya dan study site dilakukan terlebih dahulu.
Akhir dari
presentasinya Putri memberikan pesan bahwa jangan takut untuk mewujudkan mimpi,
terus bermimpi apa yang kita inginkan dan terus berusaha juga untuk mewujudkan
mimpi kita.
Audience AUB3 #39 |
No comments:
Post a Comment