Friday, June 26, 2015

Architects Under Big 3 #63 Tobias Kea, Lecia Mona, Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Alexander Octa



[scroll down for English version]

Architects Under Big 3 #63 Tobias Kea S, Lecia Mona K, Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Alexander Octa Kusuma W
"Serangan, Peranan Arsitektur dalam Mengembalikan Sistem Kehidupan yang Hancur di Tanah Reklamasi"

Ditengah hirukpikuk teriakan "Tolak Reklamasi" Teluk Benoa yang sedang ramai, ternyata ada sebuah pulau hasil reklamasi yang menyebabkan degradasi ekosistem dan perubahan sistem kehidupan lainnya. Pulau Serangan, pulau yang dulunya sempat disebut The Golden Island karena keragaman ekosistemnnya, kini terbengkalai dan terhenti pengembangannya. Perubahan fungsi lautan menjadi daratan secara tiba-tiba dalam jumlah yang besar tentunya merubah sistem kehidupan yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Perubahan satu ekosistem berakibat menghancurkan rantai makanan yang ada didalamnya dan sedikit banyak berdampak pada manusia yang bergantung pada ekosistem tersebut.


Dalam penciptaan sebuah arsitektur seringkali kita lupa bahwa banyak aspek yang harus dilibatkan untuk dapat bersama-sama menjalankan sistem yang ada didalamnya. Termasuk kasus ini desain kami mencoba untuk tidak hanya menciptakan sebuah bangunan arsitektur yang berdiri sendiri. Arsitektur bersama-sama dengan pengguna dan lingkungannya membentuk sebuah sistem untuk menjalankan kembali kehidupan, meregenerasi sistem yang pernah ada secara bertahap dan menjadikannya lebih baik. Inilah yang sebenarnya merupakan hakekat dari sebuah arsitektur. Karena arsitektur bukanlah benda mati yang hanya berperan sebagai wadah, tetapi arsitektur sebaiknya mampu mengatur perilaku manusia di dalamnya dan sebaliknya serta bagaimana komunitas menjadi peran utama dalam menjalankan kembali sistem kehidupan dengan arsitektur sebagai penunjannya.

Melalui sayembara FuturArch inilah kami mencoba menuangkan ide-ide untuk menyelesaikan masalah regenerasi kehidupan di Pulau Serangan.

Salam,
Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa

Tentang Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa :
Tim yang terdiri dari 5 junior architect yang bekerja di biro yang berbeda-beda di Denpasar. Tobias Kea S (Tobias), Alexander Octa Kusuma W (Octa), Lecia Mona Karlina (Mona) merupakan lulusan Teknik Arsitektur UGM angkatan 2008. Sedangkan, Rachel Febrina (Rachel) merupakan lulusan Teknik Arsitektur Universitas Tarumanegara angkatan 2009 dan Rizky Rachmandaty (Kiky) merupakan lulusan Teknik Arsitektur ITS angkatan 2009. Pada dasarnya, kami memiliki ketertarikan yang sama pada isu-isu lokal, lingkungan dan sosial budaya yang berhubungan dengan arsitektur. Hal ini lah yang mendorong kami berkolaborasi untuk pertama kalinya dalam mengikuti kompetisi FuturArc Prize 2015 kategori profesional. Saat ini Tobias dan Kiky bekerja di EFF Studio, Mona di GFAB Architects, Octa bekerja di AEDAS dan Rachel di Word of Mouth.

[English Version]

Architects Under Big 3 #63 Tobias Kea S, Lecia Mona K, Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Alexander Octa Kusuma W
“Serangan, Role of Architecture in Building Up the Damaged Living System in Reclamation Land.”

While the reclamation speculation for Benoa Bay is still going on right now, it turns out there is still another reclaimed island that caused ecosystem degradation and gave an effect to our living systems.  The Serangan Island, used to be called The Golden Island because of its ecosystem variety, now becomes paralyzed and stops from developing. The function shifting from the ocean to land in a big amount all of a sudden caused changes to the living systems that has existed since centuries ago. A single change in an ecosystem could damage its food chain which later on also effects human being living system that in fact depends so much from it.

In creating an architecture, architects often forget that there are so many aspects that have to be calculated in the process of doing it. Thus, we try to design a dependant architectural building. Architecture hand in hand with its users and environment form a system to rebuild and regenerate the living system, step by step to make it better. This is the true meaning of architecture. Architecture indeed is not merely a deadly object that only existing as a space, but it should be able to shape the behaviour of its users. The community in architecture object should also be able to lead as the main role to regenerate the living system with the support from architecture it self.

Through the FuturArch challenge we try to gather some ideas to solve this problem of regenerating the living system in Serangan Island.

Regards,
Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa

About Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa :
The team consists of five architect juniors who work in different firms in Denpasar. Tobias Kea S (Tobias), Alexander Octa Kusuma W (Octa), Lecia Mona Karlina (Mona) are the 2008 graduates of Architecture UGM. While, Rachel Febrina (Rachel) is a 2009 graduate of Architecture Tarumanegara University and Rizky Rachmandaty (Kiky) is a 2009 graduate of Architecture ITS. We basically have the same interests of local, environment, social, and cultural issues that are related to architecture. This is what triggers us to colaborate for the first time to join FuturArc Prize 2015 in the proffesional category. Tobias and Kiky now currently work at EFF Studio, Mona works at GFAB Architects, Octa is at AEDAS, and Rachel is in Word of Mouth.

No comments:

Post a Comment