[scroll down for English version]
Architects Under Big
3 #63 Tobias Kea
S, Lecia Mona K, Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Alexander Octa Kusuma W
"Serangan,
Peranan Arsitektur dalam Mengembalikan Sistem Kehidupan yang Hancur di Tanah
Reklamasi"
Ditengah hirukpikuk teriakan "Tolak Reklamasi" Teluk Benoa yang
sedang ramai, ternyata ada sebuah pulau hasil reklamasi yang menyebabkan
degradasi ekosistem dan perubahan sistem kehidupan lainnya. Pulau Serangan,
pulau yang dulunya sempat disebut The Golden Island karena keragaman
ekosistemnnya, kini terbengkalai dan terhenti pengembangannya. Perubahan fungsi
lautan menjadi daratan secara tiba-tiba dalam jumlah yang besar tentunya
merubah sistem kehidupan yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Perubahan
satu ekosistem berakibat menghancurkan rantai makanan yang ada didalamnya dan
sedikit banyak berdampak pada manusia yang bergantung pada ekosistem tersebut.
Dalam penciptaan sebuah arsitektur seringkali kita lupa bahwa banyak aspek
yang harus dilibatkan untuk dapat bersama-sama menjalankan sistem yang ada
didalamnya. Termasuk kasus ini desain kami mencoba untuk tidak hanya
menciptakan sebuah bangunan arsitektur yang berdiri sendiri. Arsitektur
bersama-sama dengan pengguna dan lingkungannya membentuk sebuah sistem untuk
menjalankan kembali kehidupan, meregenerasi sistem yang pernah ada secara
bertahap dan menjadikannya lebih baik. Inilah yang sebenarnya merupakan hakekat
dari sebuah arsitektur. Karena arsitektur bukanlah benda mati yang hanya
berperan sebagai wadah, tetapi arsitektur sebaiknya mampu mengatur perilaku
manusia di dalamnya dan sebaliknya serta bagaimana komunitas menjadi peran
utama dalam menjalankan kembali sistem kehidupan dengan arsitektur sebagai
penunjannya.
Melalui sayembara FuturArch inilah kami mencoba menuangkan ide-ide untuk
menyelesaikan masalah regenerasi kehidupan di Pulau Serangan.
Salam,
Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa
Tentang
Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa :
Tim yang terdiri dari 5 junior architect yang bekerja di biro yang
berbeda-beda di Denpasar. Tobias Kea S (Tobias), Alexander Octa Kusuma W
(Octa), Lecia Mona Karlina (Mona) merupakan lulusan Teknik Arsitektur UGM
angkatan 2008. Sedangkan, Rachel Febrina (Rachel) merupakan lulusan Teknik
Arsitektur Universitas Tarumanegara angkatan 2009 dan Rizky Rachmandaty (Kiky)
merupakan lulusan Teknik Arsitektur ITS angkatan 2009. Pada dasarnya, kami
memiliki ketertarikan yang sama pada isu-isu lokal, lingkungan dan sosial
budaya yang berhubungan dengan arsitektur. Hal ini lah yang mendorong kami
berkolaborasi untuk pertama kalinya dalam mengikuti kompetisi FuturArc Prize
2015 kategori profesional. Saat ini Tobias dan Kiky bekerja di EFF Studio, Mona
di GFAB Architects, Octa bekerja di AEDAS dan Rachel di Word of Mouth.
[English
Version]
Architects Under Big
3 #63 Tobias Kea S, Lecia
Mona K, Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Alexander Octa Kusuma W
“Serangan,
Role of Architecture in Building Up the Damaged Living System in Reclamation
Land.”
While
the reclamation speculation for Benoa Bay is still going on right now, it turns
out there is still another
reclaimed island that
caused ecosystem degradation and gave an
effect to our living systems. The Serangan Island,
used to be called The Golden Island because of its ecosystem variety, now becomes paralyzed and stops from developing. The function shifting from the ocean to land in a big
amount all of a sudden caused changes to the living systems that has existed
since centuries ago. A single change in an ecosystem could damage its food chain
which later on also effects human being living system that in fact depends so
much from it.
In creating an architecture, architects often forget that there are so many
aspects that have to be calculated in the process of doing it. Thus, we try to design
a dependant architectural building. Architecture hand in hand with its users
and environment form a system to rebuild and regenerate the living system, step
by step to make it better. This is the true meaning of architecture.
Architecture indeed is not merely a deadly object that only existing as a
space, but it should be able to shape the behaviour of its users. The community
in architecture object should also be able to lead as the main role to
regenerate the living system with the support from architecture it self.
Through the FuturArch challenge we try to gather some ideas to solve this
problem of regenerating the living system in Serangan Island.
Regards,
Tobias,
Mona, Rachel, Kiky dan Octa
About
Tobias, Mona, Rachel, Kiky dan Octa :
The team consists of five architect juniors who work in different firms in
Denpasar. Tobias Kea S (Tobias), Alexander Octa
Kusuma W (Octa), Lecia Mona Karlina (Mona) are the 2008 graduates of Architecture UGM. While, Rachel
Febrina (Rachel) is a 2009 graduate
of Architecture Tarumanegara University and Rizky Rachmandaty (Kiky) is a 2009
graduate of Architecture ITS. We basically have the same interests of local,
environment, social, and cultural issues that are related to architecture. This
is what triggers us to colaborate for the first time to join FuturArc Prize
2015 in the proffesional category. Tobias and Kiky now currently work at EFF
Studio, Mona works at GFAB Architects, Octa is at AEDAS, and Rachel is in Word
of Mouth.
No comments:
Post a Comment