Friday, January 27, 2012

Architects Under Big 3 #22 Dany Cahyono




Scroll down for english version

Architects Under Big 3 #22 Dany Cahyono
“Hijau” saja Tidak Cukup

Semakin sering kita jumpai fenomena “hijau” di berbagai media. Hampir semua produk di setiap aspek kehidupan berlomba – lomba menawarkan konsep “hijau”, termasuk di bidang arsitektur. Fenomena in memunculkan titik jenuh akan istilah “go green”. Banyak arsitek melakukan terobosan dalam teknologi arsitektur, berlomba-lomba menjadi yang ter-“hijau” dan mengklaim dirinya “hijau”.


Kita seolah terlalu diburu oleh isu pemanasan global. Lupakan sejenak tentang bagaimana mengoptimasi energi dalam sebuah konstruksi, memaksimalkan performa bangunan, bagaimana jika kita mengalihkan pemahaman ke konteks yang lebih luas lagi. Terlalu sering kita berpikir bahwa profesi kita adalah sesuatu yang istimewa, perubahan ada ditangan kita. Bagaimana jika kita berpikir untuk membagi pola pikir kita kepada masyarakat. Usaha yang tidak sepele apalagi jika sampai mampu membangun arsitektur yang mempu menjaga keterkaitan sosial dengan lingkungan sekitarnya, Arsitektur yang mampu berbagi dengan sekitarnya, sanggup mengembalikan jati diri manusia.

Hijau saja tidak cukup….

Salam,
Dany

Tentang Dany Cahyono :
Dany Cahyono, biasa disapa Dany, lahir di Surabaya, 24 tahun lalu. Ia menyelesaikan studi arsitekturnya dari Universitas Udayana pada tahun 2009. Dany kerap mengikuti sayembara arsitektur, antara lain: “Low Energy Tropical House” oleh Seri Rumah Ide, “Sayembara Desain Rumah 2011” oleh Housing Estate. Sebelumnya Dany juga pernah mengikuti “Sketch and Architectural Model Exhibition” yang diadakan oleh Architects Under Big 3. Saat ini Dany bekerja di PT. Bamboo Pure sebagai arsitek.

------------------------------------------------------------------
[English Version]

Architects Under Big 3 #22 Dany Cahyono
Green is not Enough

Nowadays, “green” phenomenon is simply found in the media. Almost every product in every aspect of life offers the “green” concept, including in architecture. Many architects try to make breakthrough in technology in architecture, compete to be “the most green” and claim himself as a “greener”.

This trend has raised saturation point of “green” concept. We seemed to be so hounded by the issue of global warming. Forget for a moment about how to optimize the energy in a construction, to maximize the building performance. What if we change our perceptive into a wider context. We think our profession is special, changes is in our hands. Let’s start to think to share our mindset to the public. It’s an uneasy effort especially if it can develop architecture that able to preserve social linkages with its environment. An architecture that able to share with its surroundings, able to bring back the human identity.

Green is not enough….

Regards,
Dany

About Dany Cahyono :
Dany Cahyono, usually called Dany, was born in Surabaya 24 years ago. He finished his architecture study from Udayana University in 2009. Dany regularly joins the architecture competition, such as “Low Energy Tropical House” by Seri Rumah Ide, “Sayembara Desain Rumah 2011” by Housing Estate. Dany also participated in “Skecth and Architectural Model Exhibition” held by Architects Under Big 3. Now Dany works at PT. Bamboo Pure as an architect.

No comments:

Post a Comment