Scroll down for english version
Architects
Under Big 3 #22 Dany Cahyono
“Hijau”
saja Tidak Cukup
Semakin sering kita jumpai fenomena
“hijau” di berbagai media. Hampir semua produk di setiap aspek kehidupan
berlomba – lomba menawarkan konsep “hijau”, termasuk di bidang arsitektur.
Fenomena in memunculkan titik jenuh akan istilah “go green”. Banyak
arsitek melakukan terobosan dalam teknologi arsitektur, berlomba-lomba menjadi
yang ter-“hijau” dan mengklaim dirinya “hijau”.
Kita seolah terlalu diburu oleh isu
pemanasan global. Lupakan sejenak tentang bagaimana mengoptimasi energi dalam
sebuah konstruksi, memaksimalkan performa bangunan, bagaimana jika kita
mengalihkan pemahaman ke konteks yang lebih luas lagi. Terlalu sering kita
berpikir bahwa profesi kita adalah sesuatu yang istimewa, perubahan ada
ditangan kita. Bagaimana jika kita berpikir untuk membagi pola pikir kita
kepada masyarakat. Usaha yang tidak sepele apalagi jika sampai mampu membangun
arsitektur yang mempu menjaga keterkaitan sosial dengan lingkungan sekitarnya,
Arsitektur yang mampu berbagi dengan sekitarnya, sanggup mengembalikan jati
diri manusia.
Hijau saja tidak cukup….
Salam,
Dany
Tentang Dany Cahyono :
Dany Cahyono, biasa disapa Dany, lahir
di Surabaya, 24 tahun lalu. Ia menyelesaikan studi arsitekturnya dari
Universitas Udayana pada tahun 2009. Dany kerap mengikuti sayembara arsitektur,
antara lain: “Low Energy Tropical House” oleh Seri Rumah Ide, “Sayembara Desain
Rumah 2011” oleh Housing Estate. Sebelumnya Dany juga pernah mengikuti “Sketch
and Architectural Model Exhibition” yang diadakan oleh Architects Under Big 3.
Saat ini Dany bekerja di PT. Bamboo Pure sebagai arsitek.
------------------------------------------------------------------
[English
Version]
Architects Under Big 3 #22 Dany
Cahyono
Green is not Enough
Nowadays,
“green” phenomenon is simply found in the media. Almost every product in every
aspect of life offers the “green” concept, including in architecture. Many
architects try to make breakthrough in technology in architecture, compete to
be “the most green” and claim himself as a “greener”.
This
trend has raised saturation point of “green” concept. We seemed to be so
hounded by the issue of global warming. Forget for a moment about how to
optimize the energy in a construction, to maximize the building performance.
What if we change our perceptive into a wider context. We think our profession
is special, changes is in our hands. Let’s start to think to share our mindset
to the public. It’s an uneasy effort especially if it can develop architecture
that able to preserve social linkages with its environment. An architecture
that able to share with its surroundings, able to bring back the human
identity.
Green
is not enough….
Regards,
Dany
About
Dany Cahyono :
Dany
Cahyono, usually called Dany, was born in Surabaya 24 years ago. He finished his
architecture study from Udayana University in 2009. Dany regularly joins the
architecture competition, such as “Low Energy Tropical House” by Seri Rumah
Ide, “Sayembara Desain Rumah 2011” by Housing Estate. Dany also participated in
“Skecth and Architectural Model Exhibition” held by Architects Under Big 3. Now
Dany works at PT. Bamboo Pure as an architect.
No comments:
Post a Comment