Monday, February 27, 2012

Press Release : Architects Under Big 3 #23 Eka Swadiansa


Architects Under Big 3 #23 Eka Swadiansa
Bukan Arsitektur Kosmetik

Posmodern – kontemporer – “green”. Merupakan 3 genre arsitektur yang paling popular saat ini. Namun, belum banyak orang yang benar – benar menggali dan memahaminya arti dari ketiga genre tersebut. Posmodern seringkali diasosiasikan dengan “wajah carut-marut” yang didominasi oleh penggunaan elemen-elemen runcing bersudut sempit atau sebaliknya lengkungan-lengkungan masif yang tampil dinamis. Demikian halnya dengan penempelan ornamen tradisional pada kontemporer, dan “penghijauan” pada “green”. Apapun itu, arsitektur seringkali dipahami hanya sebagai bentuk kulit-luarnya saja, sebagai pencitraan, sebagai ikonisasi.


Ikon – ikon yang dulu merupakan kontras dengan sekitarnya, kini sudah menjadi komoditas utama, menjadi tren yang sudah mulai basi. Yang ada hanyalah narsisme arsitektur. Kini para arsitek memperkenalkan produk lama berbungkus baru : “green”. Para arsitek berlomba – lomba untuk menjadi seperti para arsitek pencipta ikon – ikon terdahulu. Biar bagaimanapun manusia bukanlah pencipta. Arsitektur bukan hanya bentuk bangunan, namun juga nuansa ruang, space, dan suasana.

Dalam AUB3 #23 di bulan Maret 2012 ini Eka akan bercerita tentang jalan arsitektur pilihannya. Semuanya melalui media kompetisi arsitektur baik dari dalam (nasional) maupun luar negeri (internasional); melalui metode reaktif (RE/ARCH/TION). Yang lebih esensial, Eka juga akan menjelaskan landasan-landasan Trialektika pemikiran ‘politik-ekonomi-budaya’ dibalik perancangan-perancangan tersebut. Mengajak siapapun yang hadir belajar Posmodern tidak dari Gehry atau Libeskind tapi melalui Heidegger dan Derrida menuju Nietzsche; membongkar peta imperialisme Frampton dan Rudofsky, mendekonstruksi pola tata ruang Howard dan trio Wright-Corbusier-Mata, kemudian menggunduli semak-semak “green”.

Tentang Eka Swadiansa :
Eka Swadiansa, menyelesaikan studi arsitekturnya dari Universitas Brawijaya pada tahun 2008. Pada tahun 2008 juga, Eka mendirikan OSA sebagai studio inkubasi desain dengan fokus pekerjaan kompetisi. Pada tahun 2009 ia melakukan kerja praktek di Takenaka Corporation Osaka International Headquarter melalui dana Tadao Ando Foundation. Kini ia aktif memberi kuliah tamu di Universitas Brawijaya, menulis di beberapa jurnal dan menjadi pembicara di beberapa seminar baik nasional maupun internasional.

Tentang Architects Under Big 3 :
Architects Under Big 3 (AUB3) diselenggarakan pada hari Jumat pertama tiap bulan yang dibawakan oleh arsitek muda usia dibawah 30 tahun. Dalam kegiatan ini arsitek muda diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya arsitektur beserta pemikiran mereka pada publik melalui presentasi non formal yang diteruskan dengan diskusi santai. Bertempat di Danes Art Veranda, peserta diberi kebebasan untuk memilih ruangnya sendiri -di halaman, dek, rooftop, galeri- dimanapun tempat dimana mereka rasa paling nyaman untuk berbagi cerita dengan pendengarnya. Melalui pendekatan ini, arsitek muda beserta ide dan karya arsitekturnya berkesempatan untuk mendapatkan ruang berkomunikasi dengan khalayak yang lebih luas, baik khalayak awam arsitektur maupun khalayak arsitektur.

Nama Kegiatan : Architects Under Big 3
Edisi : 23
Jenis Kegiatan : Presentasi dan Diskusi
Pembicara : Eka Swadiansa
Hari / Tanggal : Jumat, 2 Maret 2012
Waktu : 19.00 WITA – 21.00 WITA
Lokasi : Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk No. 159 Denpasar 80235, Bali, Indonesia
Telepon : +62-361-242659
Fax : +62-361-242588
Contact Person :  +62-852-370-23827 (Wira Putri), +62-817-542-4643 (Andesita Oki)
Facebook : Architects Under Big 3
Twitter : @underbig3

No comments:

Post a Comment